JALUBA.COM, TANJUNG ENIM - Alhamdulillah, tahun ini kembali dipanjangkan umur sehingga kita dapat berjumpa lagi dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Di bulan puasa ini segala amal ibadah kita akan dilipatgandakan pahalanya. Jadi, sangat rugi rasanya jika puasa ini hanya dilewati dengan tidur saja, atau ngabuburit saja.
Apalagi kalau kerjaaannya hanya menonton acara tv saja. Acaranya sih mungkin dinamai acara Ramadhan, tapi isinya cuman acara hiburan doang apalagi kalau isi acaranya ga mendidik.
Bukannya menambah pahala malah mungkin bisa mendapatkan dosa.
Bulan puasa kan cuma ada setahun sekali, marilah kita manfaatkan hadirnya bulan suci ini dengan mengisinya dengan amal ibadah sebanyak-banyaknya.
Bisa dengan tadarusan, i'tikaf di mesjid, berbagi rezeki dengan yang membutuhkan, serta amal-amal kebaikan lainnya.
Tapi yang penting mengerjakannya harus dengan hati yang ikhlas dan niat hanya karena Allah semata.
Dan ibadah yang paling harus kita kerjakan di bulan suci ini, yang meskipun cuma sunnat saja tapi kita ga akan bisa mengerjakannya di luar bulan Ramadhan, adalah sholat tarawih.
Memangnya sholat tarawih itu apa sih?
Pengertian tarawih
Tarawih berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jama' dari kata tarwiihah (تَرْوِيْحَةٌ) yang artinya santai/waktu sesaat untuk istirahat. Artinya istirahat untuk menghilangkan kepenatan.
Dinamakan sholat tarawih, karena dahulu kaum muslimin suka mengerjakan sholat dengan memanjangkan sholat mereka, sehingga setiap empat rakaat mereka duduk istirahat, setiap dua rakaat ditutup dengan salam.
Sholat tarawih dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan. Waktunya yaitu setelah sholat isya sampai menjelang waktu fajar.
Hukumnya sunnah muakkad yang artinya sholat ini sangat diutamakan atau dianjurkan untuk dikerjakan. Sebagaimana sabda Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Abu Daud:
"Dari Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah saw. menganjurkan untuk mengerjakan sholat pada malam bulan Ramadhan, tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang bangun pada malam bulan Ramadhan (mengerjakan sholat tarawih) dengan rasa iman dan mengharapkan keridhoan Allah maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu".
Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menahan tidur (sholat di malamnya) dengan percaya akan kelebihannya serta ikhlas karena Allah semata, diampuni Allah segala dosanya yang telah lalu".
Berapakah jumlah rakaat sholat tarawih ?
Rakaat sholat tarawih
Ada beberapa praktik pelaksanaan sholat tarawih yang kita jumpai di masyarakat sekarang ini. Hal ini berkaitan erat dengan pendapat-pendapat para ulama terkait dengan jumlah rakaat sholat tarawih.
Pada zaman Rasulullah saw. sholat tarawih ini kebanyakannya dikerjakan sebanyak 8 rakaat. Hal ini dilaksanakan agar tidak memberati bagi umat untuk melaksanakannya.
Dan Rasulullah hanya beberapa kali melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di mesjid, karena takut jika sholat ini dianggap sebagai sholat wajib.
Kemudian pada zaman khalifah Umar bin Khatab, sholat tarawih dilaksanakan kembali secara berjamaah dan sebanyak 20 rakaat karena beliau menganggap umat islam tidak merasakan berat untuk melaksanakannya dengan jumlah rakaat tersebut.
Sejak itulah kemudian sholat tarawih mulai dilaksanakan dengan 20 rakaat dan ditambah dengan 3 rakaat witir, sehingga sering disebut juga dengan 23 rakaat. Sementara yang 8 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir juga sering disebut dengan 11 rakaat.
Ada empat mazhab yang berbeda berkaitan jumlah rakaat sholat tarawih ini. Mazhab Al-Hanafiyah (8 rakaat), Al-Malikiyah (sebagian 8 atau 20 rakaat) , Asy-Syafi'iyah (20 rakaat) serta Al-Hanabilah (sebagian 8 atau 20 rakaat).
Sedangkan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan salat Tarawih dengan 36 raka'at. Dan Ibnu Taimiyah menjalankan 40 raka'at.
Sementara di masyarakat Indonesia sendiri, pengikut Muhammadiyah melaksanakannya dengan 8 rakaat dan pengikut Nahdlatul Ulama dengan 20 rakaat.
Hal ini tidak perlu menjadi perdebatan dan kita tidak perlu menyalahkan atau membenarkan yang satu dengan yang lainnya.
Karena masing-masing pendapat sudah didasari dengan pengambilan dalilnya masing-masing. Yang terpenting adalah kita melaksanakannya dengan ikhlas dan mengharap ridho Allah swt.
Tata cara sholat tarawih
Adapun cara mengerjakan sholatnya sama saja dengan sholat lainnya. Boleh dikerjakan dengan setiap dua rakaat kemudian salam. Boleh juga dengan setiap 4 rakaat lalu salam, dengan tanpa tasyahud awal.
Untuk yang 11 rakaat bisa mengerjakannya dengan setiap dua rakaat lalu salam, berarti ada 4 kali salam sehingga sampai 8 rakaat. Kemudian ditambah dengan 3 rakaat witir.
Atau mengerjakannya dengan setiap 4 rakaat lalu salam, jadi ada 2 kali salam (8 rakaat) kemudian ditambah 3 rakaat witir.
Untuk yang 4 rakaat 1 kali salam, tidak ada tasyahud awal seperti mengerjakan sholat wajib yang 4 rakaat.
Sedang yang mengerjakan 23 rakaat, yaitu setiap 2 rakaat salam sehingga sampai 20 rakaat lalu ditambah dengan witir 3 rakaat.
Sholat tarawih boleh dilaksanakan secara sendiri ataupun berjamaah. Namun lebih diutamakan untuk melaksanakannya secara berjamaah.
Kalau sobat ikut berjamaah di mesjid, sobat dapat melaksanakannya mengikuti imam. Sementara tata cara sholat tarawih sendiri, tidak ada bedanya dengan yang dilaksanakan secara berjamaah.
Tapi sobat bisa melaksanakannya dengan keinginan sobat sendiri asalkan berdasarkan ketentuan yang ada.
Maksudnya, sobat bisa istirahat lebih lama dibandingkan jika mengikut imam, atau mau mengerjakannya dengan setiap dua rakaat salam ataupun setiap 4 rakaat salam.
Niat sholat tarawih
Sebagaimana kita berniat untuk melakukan ibadah lainnya, niat tarawih pun diucapkan di hati. Kalau yang kita ucapkan di mulut itu lafaz (bacaan) niat saja.
Jadi belum dikatakan berniat jika di hatinya masih belum mengucapkan niat.
Lafaz niat tarawih dalam bahasa Arab, yaitu:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\اِمَامًا) للهِ تَعَالى
"USHOLLI SUNNATATTARAAWIIHI ROK'ATAINI (MA'MUUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA'AALA"
Artinya:
"Sengaja aku sholat sunnat tarawih dua rakaat (menjadi ma'mum/imam) karena Allah Ta'ala"
Kalau kita menjadi ma'mum maka kata "IMAAMAN" nya tidak perlu disebut, dan jika kita menjadi imam maka kata "MA'MUUMAN" nya tidak perlu disebut.
Dan kalau kita ingin mengerjakan dengan 4 rakaat maka kata 'ROK'ATAINI" diganti menjadi "ARBA'A ROKA'AATIN" yang artinya empat rakaat.
Doa sholat tarawih
Doa tarawih berikut ini bukan menjadi keharusan untuk kita hanya membaca doa tersebut sebagai doa setelah tarawih.
Hanya saja kebiasaan yang dibaca orang sering menggunakan doa tarawih ini.
Doa sholat tarawih setelah setiap dua rakaat salam, yaitu:
ALLOHUMMA INNAKA 'AFUWWUNKARIIM TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNAA
ALLOHUMMA INNA NAS ALUKA RIDHOKA WAL JANNATA WA NA'UUZUBIKA MIN SAKHOTHIKA WANNAAR
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Tuhan yang memberi ampun lagi Maha Mulia, Engkau senang mengampuni, maka ampunilah (dosa-dosa) kami.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhoan-Mu dan syurga, dan kami berlindung dari kemurkaan-Mu dari siksa neraka.
Dan doa setelah tarawih selesai, yaitu:
ALLOHUMMAJ'ALNAA BIL IIMANI KAMILIIN. WALIFAROOIDHIKA MU ADDIINA WA 'ALASSHOLAWAATI MUHAFIZHIINA WALIZZAKAATI FA'ILIINA WALIMA 'INDAKA THOLIBIIN. WALI'AFWIKA ROJI'IINA WABIL HUDAA MUTAMASSIKIIN.
WA 'ANILLAGWI MU'RIDHIIN. WA FIDDUNYA ZAHIDIIN. WAFIL AAKHIRAATI ROGIBIINA WA BIL QODHOOI RODHIINA WA BINNA'MAAI SYAKIRIINA WA 'ALALBALAAI SHOBIRIINA WA TAHTA LIWAAI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU 'ALAIHI WASALLAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIIN.
WA 'ALAL HAUDHI WARIDIIN. WA FILJANNATI DAAKHILIINA WA 'ALA SARIIROTIL KARAMATI QOO'IDIINA WABI HUURIN 'IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WA ISTABROQIN WA DIIBAAJIN MUTALABBISIINA WA MIN THO'AAMIL JANNATI AAAKILIIN, WAMIN LABANIN WA 'ASALIN MUSHOFFIINA SYAARIBIIN.
BI AKWAABIWWA ABAARIIQO WA KA'SIMMIMMA'IINIM MA'ALLAZIINA AN 'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYIINA WASSHODDIIQIINA WASYSYUHADAAAI WASSHOLIHIINA WAHASUNA ULAAIKA ROFIIQAN ZAALIKAL FADHLUMINALLOHI WA KAFAA BILLAHI 'ALIIMA. WALHAMDULILLAHIRABBIL 'ALAMIIN.
Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban- kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridho dengan ketentuan, yang bersyukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad,
pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.
Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya,
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, Tuhan, Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam".
Silakan Klik DI SINI , Untuk Membaca Berita Islam Lainnya Yang Lebih Lengkap Dan Terbaru !
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar