Dugaan awal, hewan itu adalah cumi-cumi raksasa. Namun, selanjutnya pejabat setempat menyatakan bahwa hewan itu adalah paus.
Di media sosial, terjadi perdebatan. Ada yang masih memercayai bahwa makhluk itu adalah cumi-cumi raksasa karena adanya bagian yang mirip tentakel.
Dwi Suprapti, Koordinator Konservasi Spesies Laut dari WWF Indonesia menyatakan, hewan yang terdampar itu adalah paus dan memberikan sejumlah bukti-buktinya.
Bukti pertama adalah tulang belakang. Cumi-cumi raksasa tidak memiliki tulang belakang. Sementara paus yang tergolong vertebrata, spesifiknya mamalia, memilikinya.
Tulang belakang pada bangkai paus di Seram
Foto bangkai yang beredar di media sosial menunjukkan adanya bagian otot rahang bawah. Dwi mengungkapkan, bagian bernama "ventral grooves" itu khas paus baleen.
Ventral Grooves pada bangkai paus di Seram.
Dwi mengungkapkan, bagian itu sebenarnya adalah mandibula atau rahang bawah. Bagian itu lepas sehingga menyerupai gading karena proses pembusukan.
Rahang bawah yang menyerupai gading gajah pada bangkai paus di Seram.
Satu lagi bagian yang menjadi bukti bahwa bangkai yang ditemukan adalah paus baleen adalah organ menyerupai sikat.
Organ itu berfungsi membantu paus baleen makan. Hewan itu tidak mengunyah seperti manusia, tetapi menyaring makanan.
Bagian menyerupai sikat pada bangkai paus di Seram.
Meski diyakini golongan paus baleen, Dwi belum bisa memastikan spesies paus itu. Itu lantaran hewan sudah membusuk, diduga sudah mati lebih dari seminggu.
Paus baleen mencakup 15 spesies diantaranya paus biru, paus sei, paus sirip dan lainnya. Untuk memastikan jenisnya, perlu dilakukan analisis DNA.
SUMBER BERITA DARI KOMPAS.COM
Loading...

0 komentar:
Posting Komentar