“Saya percaya mempunyai rasa humor merupakan bagian penting dari kepemimpinan. Kebiasaan ini bisa membuat orang-orang lebih tenang, nyaman, dan bekerja lebih efektif,” ungkap Steve Carlise, Presiden General Motors, Canada.
Ternyata anggapan ini benar adanya, karena berdasarkan penelitian Profesor Schweitzer dari University of Philadelphia’s Wharton School menyatakan bahwa, humor bisa meningkatkan status. Bila pekerja dan bos bisa menggunakan humor, maka mereka dilihat sebagai orang yang percaya diri dan kompeten. Akhirnya mereka dapat dipandang memiliki status yang lebih tinggi.
“Menjadi lucu adalah mengambil risiko, dan gemar mengambil risiko menunjukkan kepercayaan dirinya. Pada konteks pekerjaan, orang selalu melihat lebih tinggi sosok yang percaya diri,” ungkap Profesor Schweitzer.
Orang yang ingin mengeluarkan candaan, butuh kecerdasan dan empati. Bahkan mereka harus mampu untuk melihat cara pandang orang lain dan apa yang membuat lawan bicara tertawa. Tentunya hal ini, membuat para rekan kerja menganggap orang yang suka humor, memiliki kompetensi lebih dibanding diri mereka sendiri.
Bahkan meski humor yang diberikan tidak lucu, rekan kerja masih menilainya sebagai orang yang percaya diri, namun tidak kompeten. Jadi untuk bercanda saja di kantor membutuhkan banyak perhitungan yang harus dibuat.
Namun risiko untuk mengungkapkan canda, dapat berbuah manis dengan berbagai kelebihan. Mulai dari mendekatkan hubungan hirarki dengan atasan, hingga membuat pekerja lebih nyaman. Jangan lupa hubungan emosional, karena semua orang menikmati momen humor yang membahagiakan ketika bekerja.
SUMBER BERITA DARI LIPUTAN6.COM
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar